Halo pembaca, dalam artikel ini kita akan membahas tentang kelebihan skala likert dalam pengukuran opini dan sikap. Skala likert merupakan salah satu metode paling umum yang digunakan dalam penelitian sosial dan psikologi. Dalam artikel ini, kita akan membahas kelebihan-kelebihan dari skala likert yang membuatnya menjadi metode yang paling populer dalam pengukuran opini dan sikap. Mari kita mulai!
1. Mudah Digunakan
Skala likert sangat mudah digunakan baik oleh peneliti maupun responden. Responden hanya perlu memberikan jawaban pada setiap pernyataan dengan memilih salah satu opsi yang telah disediakan oleh peneliti. Opsi jawaban yang disediakan pada skala likert biasanya berdasarkan ukuran interval seperti “sangat setuju”, “setuju”, “netral”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”. Karena itu, skala likert sangat mudah dipahami dan digunakan oleh responden.
Skala likert juga mudah digunakan oleh peneliti. Peneliti hanya perlu merancang kuesioner yang mengandung pernyataan yang relevan dengan topik yang akan diteliti. Skala likert memiliki format yang standar dan sudah teruji, sehingga peneliti hanya perlu mengikuti format yang telah disediakan dan melakukan validasi untuk memastikan kuesioner yang dibuat sudah valid dan dapat dipercaya.
FAQ:
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
Apakah skala likert hanya dapat digunakan dalam penelitian sosial dan psikologi? | Tidak. Skala likert dapat digunakan dalam berbagai jenis penelitian yang memerlukan pengukuran opini dan sikap seperti penelitian pasar, penelitian politik, dan penelitian pendidikan. |
Apakah skala likert dapat digunakan untuk mengukur variabel kuantitatif? | Tidak. Skala likert hanya dapat digunakan untuk mengukur variabel kualitatif seperti opini dan sikap. |
Apakah skala likert hanya dapat menggunakan ukuran interval seperti “sangat setuju”, “setuju”, “netral”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”? | Tidak. Peneliti dapat menggunakan opsi jawaban yang lain seperti angka atau warna yang memiliki makna tertentu. |
2. Sensitivitas yang Tinggi
Skala likert memiliki sensitivitas yang tinggi dalam mengukur opini dan sikap responden. Skala likert dapat dengan mudah mengenali perbedaan kecil dalam opini dan sikap responden karena skala likert memiliki rentang opsi jawaban yang cukup besar. Penggunaan skala likert dengan opsi jawaban yang lebih detail seperti “sangat setuju”, “agak setuju”, “sedikit setuju”, “sedikit tidak setuju”, “agak tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju” dapat meningkatkan sensitivitas pengukuran opini dan sikap responden.
Dalam menentukan sensitivitas yang tepat pada skala likert, peneliti dapat menggunakan uji validitas dan reliabilitas seperti alpha cronbach. Uji tersebut dapat memberikan gambaran seberapa baik skala likert dalam menangkap perbedaan opini dan sikap responden.
3. Menghasilkan Data Yang Mudah Dianalisis
Skala likert menghasilkan data yang mudah dianalisis karena data yang diperoleh berupa data kategori. Data kategori sangat mudah dianalisis dan diolah dengan menggunakan software statistik seperti SPSS atau Excel. Data kategori dapat diolah dengan menggunakan berbagai teknik analisis seperti uji beda, uji korelasi, dan analisis faktor. Dengan begitu, skala likert dapat memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
Berdasarkan kelebihan-kelebihan yang telah dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa skala likert merupakan metode yang paling populer dalam pengukuran opini dan sikap karena mudah digunakan, memiliki sensitivitas yang tinggi, dan menghasilkan data yang mudah dianalisis. Namun, terdapat beberapa kelemahan yang juga perlu diperhatikan seperti kemungkinan adanya bias jawaban dan kesulitan dalam menentukan jumlah opsi jawaban yang tepat. Oleh karena itu, peneliti perlu mencoba untuk meminimalisir kelemahan-kelemahan tersebut dalam merancang kuesioner yang relevan dengan topik yang akan diteliti.